WIRAUSAHA MUDA: MEMANFAATKAN DANA HIBAH UNTUK MERINTIS USAHA
Oleh:
Ahmad Ajib Ridlwan *
Mengapa Harus Berwirausaha?
Indonesia yang
memiliki banyak potensi sumber daya alam yang sangat melimpah. Di bidang ekonomi, banyak sekali investor yang
melirik untuk menanamkan modalnya. Sedangkan di bidang
pariwisata, Indonesia mempunyai banyak ikon pariwisata dengan
keindahan panoramanya mampu mengikat jutaan hati wisatawan baik dari
dalam negeri maupun dari luar negeri. Apabila potensi-potensi tersebut
dikelola dengan baik akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan menumbuhkan ekonomi kreatif yang dapat
memicu pertumbuhan ekonomi selanjutnya akan berdampak pada pengurangan
angka kemiskinan dan pengangguran. Namun fakta bukan demikian, negeri dengan segudang potensi ini belum bisa memberikan nilai tambah bagi
masyarakatnya buktinya kemiskinan, pengangguran masih tinggi yang lebih
ironis lagi pengangguran kaum intelektual (lulusan Sarjana dan Diploma)
kembali mendapat sorotan. Bahkan mereka yang lulus Perguruan Tinggi
semakin sulit mendapatkan perkejaan, karena tidak banyak terjadi
ekspansi kegiatan usaha.
Pengangguran kaum terpelajar
Dalam keadaan seperti ini maka masalah
pengangguran termasuk yang berpendidikan tinggi akan berdampak negatif
terhadap stabilitas sosial dan kemasyarakatan. Pengangguran kaum
intelektual selama kurun waktu 3 berturut-turut mengalami kenaikan. Pada
tahun 2006 pengangguran kaum intelektual sebanyak 375,600 orang
sedangkan tahun 2007 sebesar 409,900 orang. Pada tahun 2008 kembali
mengalami kenaikan dibanding 2007 yaitu sebesar 626,200 orang. Dan tahun
2009 sebesar 626,600 orang. (sumber: Media Indonesia edisi Kamis, 20
Agustus 2009). Mengapa demikian?padahal sudah seharusnya mahasiswa itu
menjadi agen perubah yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan (job
creator) bukan pencari kerja (job seeker). Kondisi seperti dipengaruhi
oleh banyak faktor yang salah satunya adalah disebabkan karena sistem
pembelajaran yang diterapkan di berbagai perguruan tinggi lebih fokus
pada bagaimana menyiapkan pada mahasiswa cepat lulus dan mendapatkan
perkejaan, bukan lulusan yang siap menciptakan pekerjaan. Disamping
itu, atmosfir kewirausahaan (Entrepreneurial Atmosphire) di perguruan
tinggi masih relatif masih rendah. Hal ini terbukti dengan adanya mata
kuliah kewirausahaan hanya 2 SKS tiap semester itupun sudah termasuk
teori dan praktek.
Dirjen dikti telah memberikan dana hibah
sebanyak 1 M kepada perguruan tinggi untuk Progam Mahasiswa Wirausaha
atau yang akrab disebut dengan PMW. Sebagai contoh, Universitas Negeri
Surabaya dua tahun berturut-turut mendapatkan hibah sebesar 1 M untuk
wirausaha mahasiswa. Progam yang pertama kali dirintis oleh Dr.
Purwohandoko, M.M. dan tahun 2010 dan 2011 digawangi oleh Drs. Kirwani, S.E. MM. mampu melahirkan wirausaha baru yang mewarnai dunia usaha dengan berbagai macam produknya.
Lantas Bagaimana dengan Program PMW tahun ini???
Pada tahun 2012 ini PMW Unesa diketuai oleh Dr. Srisetyo Iriani, M.Si. Berbeda dengan tahun
lalu, tahun ini mekanisme seleksi semakin ketat dengan mendatangkan para praktisi, UKM dan pihak perbankan. Peserta PMW juga bertanggung jawab untuk mengembalikan dana sebesar 50 % dari jumlah pendanaan dengan harapan peserta yang didanai benar-benar serius menjalankan usaha dan sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap lembaga. Selain itu, pada tahun 2012 ini perguruan tinggi yang mengikuti progam PMW lebih
banyak. Tidak hanya Universitas Negeri Surabaya yang mendapatkan hibah
ini. PTN dan PTS di Surabaya juga mendapatkan hibah serupa. Melaui
progam ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk belajar
berwirausaha bagi mahasiswa sehingga dapat menambah income selama kuliah
selanjutnya ketika lulus kelak para mahasiswa tidak susah mencari kerja
karena semasa kuliah mereka sudah merintis usaha sendiri.
Adakah sumber lain selain PMW??
Selain PMW
(Progam Wirausaha Mahasiswa),Dirjen Dikti melalui DP2M (Direktorat
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) juga menyediakan dana hibah
kepada mahasiswa melalui progam PKM (Progam Kreativitas Mahasiswa) yang
terdiri dari 4 jenis yaitu PKM-Penelitihan, PKM-Techlonogi,
PKM-Kewirausahaan, dan PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat. Dalam progam
ini mahasiswa dituntut untuk membuat proposal kegiatan yang berhubungan
dengan 4 jenis PKM diatas selanjutnya proposal tersebut diseleksi.
Proposal yang telah deseleksi akan mendapatkan hibah sekitar 5 juta – 10
juta tergantung skala progam yang direncanakan. Sebenarnya banyak
sekali hibah dari dirjen dikti yang bisa digunakan untuk modal pancingan
mendirikan usaha.
Nah, dari sini mahasiswa bisa belajar untuk
berwirausaha sejak dini sehingga apabila lulus nanti tinggal
mengembangkan usaha yang telah dirintis selama berada dibangku
perkuliahan. Semakin banyak wirausaha baru, tidak mustahil pengangguran
di kota pahlawan ini dapat berkurang khususnya pengangguran yang
berpendidikan tinggi. Disini penulis mengajak seluruh elemen masyarakat
kampus dari berbagai PTN dan PTS di Kota Pahlawan ini untuk lebih
mengoptimalkan progam-progam tersebut guna menumbuhkan jiwa Entrepreneur
sejak dini.
Semangat Wirausaha Dalam Perguruan Tinggi
Atmosfir kewirausahaan (Entrepreneurial
Atmosphire) di perguruan tinggi perlu digalakkan lagi dengan cara
menambah jumlah SKS untuk mata kuliah kewirausahaan, membentuk komunitas entrepreneur, mendirikan pusat kewirausahaan, mengadakan seminar dan pelatihan kewirausahaan, pembinaan, pendampingan
dan monitoring terhadap usaha mahasiswa yang sudah berjalan. Monitoring
dilakukan untuk mengetahui perkembangan usaha mahasiswa dan menganalisis
permasalahan guna mencari solusi tepat guna dalam rangka mewujudkan
usaha yang berkelanjutan. Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang
termasuk asset bangsa yang paling berharga. Mahasiswa akan memegang roda
kepemimpinan di masa yang akan datang. Karena merupakan asset terbesar
bangsa, mahasiswa harus dikelola, dibina dan diberdayakan. Perlu
diingat!!!
“Untuk Mengerti Kewirausahaan, Kewirausahaan Itu Tidak Hanya
Dipelajari Namun Harus Dijalankan”.
*Penulis adalah Alumni Prodi Pendidikan Ekonomi Koperasi Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Saat ini sebagai staf Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi. Dan Sedang Melanjutkan studi pada Prodi S2 Sains Ekonomi Islam Universitas Airlangga.
*Penulis adalah Alumni Prodi Pendidikan Ekonomi Koperasi Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Saat ini sebagai staf Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi. Dan Sedang Melanjutkan studi pada Prodi S2 Sains Ekonomi Islam Universitas Airlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar